BERITA SELENGKAPNYA | |||||||
Kopi Robusta pertama kali ditemukan di Kongo, Afrika Tengah pada akhir abad ke-19. Kopi ini kemudian menyebar ke seluruh dunia dan menjadi populer di Asia Tenggara, khususnya Indonesia, Vietnam, dan Brasil. Kopi Robusta di Indonesia mulai ditanam pada awal abad ke-20 oleh pemerintah kolonial Belanda. Kopi ini kemudian berkembang pesat di daerah-daerah seperti Sumatera, Sulawesi, dan Jawa. Proses produksi kopi Robusta dimulai dengan panen buah kopi yang telah matang. Buah kopi kemudian dipisahkan dari kulitnya dan biji kopi di dalamnya diambil. Biji kopi kemudian dijemur dan diproses dengan cara kering atau basah. Kopi Robusta yang diproses dengan cara kering akan menghasilkan kopi dengan karakteristik yang kuat dan pahit. Sedangkan kopi yang diproses dengan cara basah akan menghasilkan kopi dengan karakteristik yang lebih halus dan ringan. Perbedaan Kopi Robusta dan Arabika Kopi Robusta dan Arabika merupakan jenis kopi yang paling populer di dunia. Meskipun keduanya berasal dari tanaman yang sama, kopi Robusta dan Arabika memiliki perbedaan signifikan dalam hal rasa, aroma, dan kandungan kafein. Kopi Robusta memiliki rasa yang lebih kuat dan pahit dibandingkan dengan kopi Arabika. Jika kopi Robusta memiliki rasa dan aroma yang lebih tajam sedangkan kopi Arabika memiliki aroma bunga dan buah-buahan. Kandungan kafein pada kopi Robusta juga lebih tinggi dibandingkan dengan kopi Arabika. Namun, kopi Robusta memiliki keunggulan dalam hal ketahanan terhadap hama dan penyakit serta pertumbuhan yang lebih cepat dan mudah. Hal ini membuat kopi Robusta menjadi pilihan yang lebih ekonomis bagi para petani.
|
|||||||